Tradisi Unik Mandi - Mandi Dan Jejak Orang Portugis Di Kampung Tugu
Bukan cuma kota metropolitan, Jakarta juga punya tradisi unik yang wisatawan harus tahu. Peranakan Portugis di Jakarta punya tradisi Mandi-mandi. Berada di kampung Tugu yang terletak di samping gereja Tugu yang merupakan gereja tertua di Jakarta .
Kampung Tugu merupakan sebuah kampung yang dulunya dihuni oleh masyarakat keturunan Portugis. Namun alasannya yaitu perkembangan zaman, kini dihuni oleh masyarakat yang heterogen. Di Kampung Tugu, ketika ini masih tersisa orang keturunan Portugis. Beberapa rumah bergaya Betawi dengan sentuhan Portugis masih berdiri. Termasuk rumah yang pada tahun 1661 dipakai sebagai daerah berkumpul untuk berlatih Keroncong Tugu.
Karena daerah bermukimnya warga Portugis, dulunya semua orang masih memakai bahasa Portugis dalam waktu cukup lama, diselingi bahasa Melayu kasar. Ada Pendeta Leideckers yang berdiam di Tugu tahun 1978. Dialah yang memperkenalkan bahasa Indonesia.
Di kampung tugu ini setiap tahunnya memiliki tradisi unik ,tradisi yang rutin tiap tahunnya digelar memiliki nama yang cukup unik, "Mandi-mandi". Mandi-mandi di sini bukan mandi bareng pakai air menyerupai yang kita lakukan pada umumnya . Jadi, dalam program Mandi-mandi ini ada sebuah lagu yang wajib dinyanyikan, yang judul aslinya itu “Mande Mande”. Lama kelamaan pelafalan “Mande Mande” berubah menjadi “Mandi-mandi”.
Kira-kira syair lagu tersebut kaya gini:
Mande Mande
Mande, mande, anak ona e mande,
Kalau rasa bagaimana, beta pulang kawin dengan se.
Sareka, reka, gaba-gaba, ampat buah
Kalau nona sayang beta, mari dekat, akrab dekat jua.
Mandi-mandi merupakan program puncak warga Kampung Tugu dari rangkaian tradisi menyambut Natal dan Tahun Baru atau biasa disebut "Rabo-rabo". Mandi-mandi jauh dari perayaan yang bersifat mistis atau pemujaan-pemujaan. Bisa dikatakan ini merupakan program pesta budaya masyarakat. Selain itu, program ini menjadi ajang memperkuat silaturahim dan saling memaafkan atas semua kesalahan yang diperbuat sepanjang tahun yang sudah lewat.
Yang unik dari program Mandi-mandi ialah para warga saling mengoleskan bedak berair ke bab wajah. Perang bedak makin menjadi semarak ketika alunan keroncong khas Kampung Tugu mulai berdendang. Siapapun, tanpa melihat identitas atau latar belakangnya dapat ikut perang bedak, menari dan bernyanyi bersama. Makna dari ritual ini menjaga silaturahmi dan saling memaafkan .