INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Lebih Bersahabat Melihat Sakralnya Gunung Lawu


      Gunung Lawu merupakan gunung yang berada di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di kalangan pendaki, gunung ini sangat populer. Status gunung ini ialah gunung api yang sedang masa istirahat. Diperkirakan terakhir meletus pada tanggal 28 November 1885 dan telah usang tidak aktif.
Gunung berketinggian 3265 mdpl ini juga kaya akan dongeng mistisnya. Kalau kau googling dengan keyword 'Gunung Lawu', mesin pencarian niscaya dibanjiri cerita-cerita mistis. Gunung ini memang erat kaitannya dengan kerajaan-kerajaan Jawa tempo dulu. 

Di lerengnya cukup banyak daerah wisata alam dan sejarah menyerupai Tawangmangu, Telaga Sarangan, Candi Cetho, Candi Sukuh, komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran, Astana Giribangun, dan masih banyak yang lainnya.



Terdapat tiga jalur pendakian Gunung Lawu, yakni Cemoro Sewu, Cemoro Kandang, dan melalui Candi Cetho. Saat pendakian pada 2015 lalu, saya menentukan jalur Cemoro Sewu.

Jalur Cemoro Sewu mempunyai 5 pos di sepanjang jalur pendakian. Trek pendakian dari basecamp menuju pos 1 sanggup dibilang masih santai. Jalanan agak landai dan ada beberapa warung yang sanggup digunakan untuk beristirahat. Selain itu di kanan-kiri jalan masih didominasi pohon pinus.

Medan mulai terasa berat dikala kau telah melewati pos 1 menuju pos 4. Sedangkan pos 4 menuju pos 5 medan pendakian kembali lebih santai. Butuh waktu 7 hingga 8 jam pendakian. Bila terlalu malam, kau sanggup beristirahat di pos-pos yang ada.


Gunung Lawu mempunyai tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini ialah puncak tertinggi. Setelah pos 5 menuju puncak, kau akan menemui warung Mbok Yem. Warung Mbok Yem sanggup jadi warung tertinggi di Indonesia dan sangat ikonik.

Banyak pendaki yang bilang belum ke Gunung Lawu namanya jikalau kau belum mampir ke warung Mbok Yem. Banyak juga alasan pendaki yang naik Gunung Lawu bukan hanya mengejar puncak, namun juga ingin singgah ke warung Mbok Yem. Warung Mbok Yem menjual air makanan-makanan ringan menyerupai mie, atau nasi dan telur. 

 Warung-warung kecil lainnya juga terdapat di pos 5. Jadi, bila kau tidak membawa tenda ataupun bekal pendakian, kau sanggup beristirahat dan membeli masakan di warung-warung tersebut. Saran saya sih lebih baik membawa tenda dan bekal alasannya ialah beraktifitas di alam terbuka banyak hal yang tidak terduga.

Tak jauh dari warung Mbok Yem terdapat petilasan yang dipercaya sebagai daerah moksa Prabu Brawijaya V. Prabu Brawijaya V merupakan raja terakhir kerajaan Majapahit. Menurut cerita, Prabu Brawijaya V melarikan diri ke Gunung Lawu bersama para pengikutnya ketika dikejar pasukan kerajaan Demak.

Jarak antara warung Mbok Yem dan puncak Hargo Dumilah tidaklah jauh. Hanya berjalan sekitar 15 menit dengan trek yang terus menanjak kau akan hingga di puncak Hargo Dumilah. Di puncak tertinggi Gunung Lawu ini terdapat sebuah tugu triangulasi yang di sekelilingnya banyak ditemui dupa. Konon, puncak Gunung Lawu dahulu sering dijadikan jawara-jawara tanah Jawa berkumpul untuk saling menawarkan kesaktiannya.

Dari puncak Hargo Dumilah, pemandangan indah menghampar luas. Kalau cuaca cerah, kau sanggup menyaksikan Gunung Wilis, Merapi, Merbabu, Semeru, Arjuno, Welirang dari kejauhan. Saat kita berada di puncak, kita sanggup mencicipi aura Gunung Lawu memang terasa sangat magis dan sakral.


Alhamdulillah, sewaktu pendakian ke sana saya tidak menemukan hal-hal mistis yang banyak beredar ceritanya. Di awal-awal pendakian memang ada rasa dag-dig-dug tiap ingat dongeng teman jikalau Gunung Lawu begini-begini-begini, waktu itu ada arrrgggghhh, di situ ngeliat weeeeeew, jadi pas malem ada oooooooggghhh. Apalagi saya memulai pendakian di malam nan gelap.
Pelajaran yang saya ambil ketika mendaki Gunung Lawu ialah sejarah insan memang tak sanggup dilepaskan dengan alam. Bila kau memang punya tujuan baik, so kenapa harus takut untuk mendaki Gunung Lawu?
Notes

1. Transportasi untuk menuju basecamp pendakian tidaklah sulit. Jika kau dari arah Solo atau Magetan, kau tinggal mencari angkutan yang menuju Tawangmangu.

2. Mata air berada di sumber mata air yang disakralkan. Namanya Sendang Derajat. Letaknya berada di bersahabat pos V.

Selengkapanya foto-foto Gunung Lawu disini

INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Iklan Atas Artikel


Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2


Iklan Bawah Artikel