Integrasi Padamu Negeri Dengan Dapodik Semakin Nyata
Integrasi Padamu Negeri dan Dapodik. Nampaknya integrasi kedua sistem pendataan sekolah antara Padamu Negeri dan Dapodik akan segera terealisasi. Dualisme yang selama ini memberi kebingungan pihak sekolah terutama operator pendataan dalam menginput data yang sama, baik sama kelengkapan dan isinya tersebut akan segera terealisasi. Ini dibuktikan dengan pernyataan pada laman BPSDMPK Kemdikbud yang menyatakan bahwa dikala ini tengah dilakukan rekonsiliasi data di Pusat Data Statistik Pendidikan.
"dalam waktu bersahabat pihak PDSP akan melaksakanakan rekonsiliasi data PTK berbasis Padamu Negeri sebagaimana surat terlampir" begitu suara alenia pertama pernyataan yang dibentuk yang berasal dari link BPSDMPK Kemdikbud.
Hal ini merupakan kabar besar hati bagi para operator pendataan sekolah yang menginginkan pendataan berasal dari satu sumber. Nampaknya memang dualisme pendataan sekolah yang selama ini dilakukan oleh para operator akan benar-benar disatukan. Apalagi selama ini desas-desus yang menyebutkan bahwa pendataan melalui Padamu Negeri merupakan pendataan yang "ilegal" alasannya yakni tidak memakai domain resmi Kemdikbud. Sedangkan Padamu Negeri sendiri memakai domain siap.web.id yang notabene merupakan domain milik Telkom.
"Semoga aplikasi pendataan sekolah hanya dilakukan melalui satu aplikasi saja segera terealisasi" terperinci Fauzi yang merupakan salah satu operator pendataan SMK.
Tidak kalah hebohnya memang forum-forum pendataan sekolah baik dikmen maupun dikdas di facebook gencar mengampanyekan bahwa pendataan pada sekolah hendaknya memakai salah satu aplikasi saja. Salah satu operator yang sempat mengutarakan pendapatnya, kalau disuruh menentukan mana yang lebih baik antara Padamu Negeri atau Dapodik? Salah satu operator menjawab bahwa yang paling manis yakni dapodik. "Meski data yang diinput lebih banyak, tapi alur pendataan lebih sederhana, alasannya yakni hanya melaksanakan sinkronisasi. Jika memakai Padamu Negeri terasa ribet alasannya yakni harus bolak-balik ke dinas untuk melaksanakan verval" terangnya.
Harapan terakhir dari para operator yakni dualisme pendataan sekolah yang selama ini terjadi memang benar-benar sanggup dileburkan menjadi satu aplikasi pendataan.