Inilah Dongeng Asal-Usul Sejarah Kota Indramayu Jawa Barat
Indramayu yang terletak di provinsi jawa barat yang memiliki sejuta dongeng sejarah pada masa lampau. Indramayu yang populer dengan sebutan kota mangga ini memiliki silsilah yang cukup unik berdasarkan saya. Kemungkinan besar rakyat indonesia tidak mengetahui bagai mana asal usulnya kota indramayu mungkin saja orang indramayu tidak mengetahui sejarah kotanya sendiri. Sebab itu saya akan menceritakan bagai mana asal undangan sejarah kota indramayu.
Cerita Sejarah Kota Indramayu
Raden Aria Wiralodra,yang berasal dari tempat Bagelen Jawa Tengah,putra Tumenggung yang barnama Gagak Singalodra. Sejak kecil ia ingin membangun suatu Negara untuk diwariskan kelak kepada cucu-cucunya.
Dan untuk mewujudkan cita-citanya tersebut ia gemar melatih diri dalam olah Kanuragan,tirakat dan bertapa. Suatu masa Raden Wiralodra menjalankan tapa brata dan semedi di perbukitan melaya di kaki gunung Sumbing, sesudah melampaui masa tiga tahun ia menerima ilham “Hai Wiralodara, apa jikalau engkau ingin berbahagia serta keturunanmu,pergilah merantau ke arah matahari terbenam dan carilah sungai Cimanuk, mana kala engkau telah tiba disana berhentilah dan tebanglah hutan belukar secukupnya untuk pedukuhan dan menetaplah di sana”. Demi melakukan wangsitnya,Raden Wiralodra didampingi abdinya Ki Tinggil. Berangkat ke arah barat untuk mencari sungai Cimanuk dan konon di ceritakan memakan waktu tiga tahun.
Suatu senja sampailah mereka disebuah sungai yang amat besar,Raden Wiralodra mengira sungai itu ialah Cimanuk,maka bermalamlah disitu dan ketika pagi-pagi berdiri mereka melihat ada orang bau tanah yang menegur mereka dan menanyakan tujuan mereka.Raden Wiralodra menjelaskan apa maksud dan tujuannya perjalanan mereka, namun orang bau tanah itu berkata “Hai cucuku, tuan telah tersesat, sungai ini bukan Cimanuk, adapun Cimanuk telah terlewat, yaitu terletak di sebelah timur, jadi tuan balik lagi dan berjalanlah kearah timur laut”. Setelah barkata demikian orang trsebut lenyap dan orang bau tanah itu berdasarkan riwayat ialah KiBuyut Sidum,Kidang Penanjung dari Pajajaran.Ki Sidum dalah seorang panakawan tumenggung Sri Baduga yang hidup antara tahun 1474 - 1513. Kemudian Raden Wiralodra dan Ki Tinggil melanjutkan perjalanan menuju timur maritim dan sesudah berhari- hari mereka melihat sungai besar,Wiralodra berharap sungai tersebut ialah Cimanuk dan tiba- tiba ia melihat kebun yang indah namun pemilik kebun tersebut sangat congkak hingga Wiralodra tak kuasa mengendalikan emosinya,ketika ia hendak membanting pemilik kebun itu,orang itu lenyap hanya ada bunyi “Hai cucuku Wiralodra ketahuilah bahwa hamba ialah Ki Sidum dan sungai ini ialah sungai Cipunegara,sekarang teruskanlah perjalanan kearah timur,manakala menjumpai seekor kijang bermata berlian ikutilah dimana kijang itu lenyap,maka itulah sungai Cimanuk.Kelak tuan membabad hutan Cimanuk bertapalah jangan tidur alasannya ialah hal itu penting untuk kebahagiaan anak cucu tuan di lalu hari”.
Mereka melanjutkan perjalanan kembali bertemulah mereka dengan seorang perempuan berjulukan Dewi Larawana yang memaksa untuk di persunting Wiralodra namun Wiralodra menolaknya hingga menciptakan gadis itu murka dan menyerangnya.Wiralodra mengeluarkan cakranya kearah Larawana,dan gadis itupun lenyap barsamaan dengan munculnya seekor kijang.Wiralodra segera mengejarnya kijang tersebut yang lari kearah timur,ketika kijang itu lenyap tampaklah sebuah sungai besar.Karena kelelahan Wiralodra tertidur dan bermimpi bertemu dengan Ki Sidum yang berkata, “Hai cucuku inilah hutan Cimanuk yang di cari, di sinilah kelak tuan bermukim.
”Setelah ada kepastian lewat mimpinya itu Wiralodra dan Ki Tinggil segera menciptakan gubug dan membuka ladang dan menetap di sebelah barat ujung sungai Cimanuk. Akhirnya tersiarlah ke segenap pelosok bahwa di hutan Cimanuk telah berdiri sebuah pedukuhan.Pedukuhan Cimanuk tersebut makin hari makin banyak penghuninya.Pendatang terus berdatangan,diantara nya seorang perempuan manis yang tiba membawa bibit-bibitan, baik bibit padi maupun palawija dan sayur-sayuran. Dia ialah Nyi Endang Dharma seorang perempuan paripurna yang kelak bahu-membahu Raden Wiralodra menyebarkan Indramayu.Karena kemahirannya dalam ilmu kanuragan maka telah mengundang Pangeran Guru dari Palembang,dia tiba ke lembah Cimanuk bersama 24 muridnya untuk menantang Nyi Endang Darma,semua tewas, yang selanjutnya dikuburkan yang kini populer dengan “Makam Selawe”.
Melihat insiden itu Ki Tinggil tergerak untuk melaporkannya kepada Raden Wiralodra yang ketika itu sedang pulang ke Bagelen.Karena merasa ketentraman penduduknya terusik Raden Wiralodra pun kembali ke Cimanuk untuk mendengarkan insiden yang sesungguhnya dari Nyi Endang Darma.Setelah mendengar klarifikasi dari Nyi Endang Darma, Wiralodra mengakui kebenaranya, namun alasannya ialah ingin menyaksikan eksklusif kehebatan Nyi Endang Darama,Raden Wiralodra turun untuk sabung kesaktian dengan Nyi Endang Darma.Akhirnya Nyi Endang Darma kewalahan dengan serangan- serangan Wiralodra maka Nyi Endang Darma pun meloncat terjun ke dalam sungai Cimanuk dan mengakui kekalahannya.Wiralodra mengajak pulang Nyi Endang Darma untuk bahu-membahu melanjutkan pembangunan pedukuhan namun Nyi Endang Darma tidak mau dan hanya berpesan, “Jika kelak tuan hendak memberi nama pedukuhan ini maka namakan lah dengan nama hamba, kiranya permohonan hamba ini tidak berlebihan,karena hamba ikut andil dalam perjuangan membangun tempat ini”. Pada suatu ketika yang telah ditentukan diresmikanlah pedukuhan Cimanuk tersbut, dalam sambutannya Wiralodra berkata “Untuk mengenang jasa orang yang telah ikut membangun pedukuhan ini maka pedukuhan ini kami namakan “DARMA AYU” yang kini berjulukan indramayu.
BACA JUGA : 3 Tempat Traveling Di Daerah Indramayu
Itulah dongeng sejarah indramayu yang mungkin anda belum ketahui. Terima kasih atas kunjungan anda dan silakan share artikel ini supaya sanggup memberi tahukan ke semua orang bagai mana asal-usulnya kota indramayu.